Selasa, 11 Juni 2013

System sosial dan budaya masyarakat Indonesia terhadap menggunakan peci


bila kita berbicara tentang system-sistem kita pasti akan berfikir sebuah bagan atau tatanan yang mendasari sebuah tingkah laku baik dari individu ataupun kelompok, bahkan dalam setiap aktivitas kita tidak lepas dari sebuah system yang mendasari apa yang akan kita lakukan, hal ini memang menjadi pondasi awal dalam melangkah atau tindak tanduk kita dalam suatu peristiwa. Social yang disini diwakili oleh manusia atau bahkan masyarakat sebagai pelaku atau dapat dikatakan actor dalam berjalannya sebuah system pasti akan berfikir bahwa dalam aktivitas yang mereka jalani adalah sebuah system disini saya dapat mengatakan sebagai system social, masyarakat pun tidak akan bisa lepas dari system yang mengikat mereka, karena apabila seseorang sudah tidak menjalankan system yang berjalan dalam masyarakat, maka individu tersebut pasti akan dianggap melenceng dari kebiasaan yang mengikat masyarakat ini sehingga masyarakat akan mengucilkan dan bahkan parahnya tidak diakui oleh lingkungan hidupnya.
Dari system-sistem social yang ada dalam suatu masyarakat,membuat masyarakat itu sendiri lebih teratur sebenarnya bila system social tersebut tidak begitu dominan dalam setiap aktivitasnya, nantinya kebiasaan-kebiasan yang dijalankan secara terus menerus tersebut yang disebabkan adanya sebuah systemsedikit demi sedikit akan membentuk suatu system budaya yang menjadi suatu identitas suatu masyarakat ataupun suatu bangsa, di Indonesia sendiri yang merupakan Negara kepulauan yang pastinya memiliki system budaya yang sangat beragam dan berbeda-beda disetiap wilayahnya, keragaman masyarakat Indonesia ini menjadi salah satu kajian yang menarik untuk dikupas lebih dalam untuk mengetahui system-sistem budaya yang sangat beragam ini, banyak sebenarnya yang dapat kita teliti dan diamati.
Kita ambil contoh batik, sebagaimana kita tahu batik adalah kain yang cara membuat dengan cara menorehkan cairan malam atau lilin yang cair, dan dilakukan secara manual oleh pembuatnya yang nantinya akan menghasilkan kain yang indah dan khas. Ke khassa kain batik tak usah diragukan lagi baik didalam negeri ataupun di dunia international, kain batik menjadi icon dari kota Jogjakarta karena mayoritas pembatik (orang yang membiat kain batik) berada dikota gudek tersebut.
Kain batik tidak hanya berasal dari kota Jogjakarta saja, tetapi hamper dibeberapa daerah di Indonesia memiliki batiknya sendiri-sendiri yang menjadi icon sebuah kota di Indonesia. Kemasyuran kain batik ini tidak hanya sebagai kain yang nantinya hanya menjadi pakaian saja, tetapi juga sudah menjadi sebuah system budaya yang tidak dapat lepas dari masyarakat Indonesia sendiri khususnya masyarakat jawa.
Selain kain batik yang menjadi icon dari masyarakat jawa sendiri, bangsa Indonesia ini juga memiliki identitas tersendiri dimata masyarakat Indonesia sendiri dan masyarakat international tentang menggunakan peci atau kopyah. Ini menarik menurut saya karena bukan sebagai penutup kepala belaka tetapi peci sudah menjadi salah satu identitas negara Indonesia sendiri di dunia luar, peci sendiri merupakan penutup kepala yang menurut sebagian orang hanya dapat digunakan dalam acara-acara kerohanian saja,atau hanya digunakan ketika kita ingin beribadah khususnya bagi masyarakat yang beragama muslim peci atau kopyah ini tidak dapat lepas lagi dalam membuat kesempurnaan dalam peribadatan mereka.
Bukan dalam hal peribadatan saja kopyah dapat digunakan, pemimpin-pemimpin kita baik di era sekarang maupun di era dulu sudah mengenakan peci atau kopyah dalam setiap aktivitas politiknya,dan bahkan dalam lawatan keluar negeri pun peci atau kopyah juga selalu digunakan oleh para pemimpin-pemimpin kita sejak dahulu, bapak soekarno yang menjadi pemersatu bangsa ini juga selalu mengenakan peci berwarna hitam dalam setiap kegiatan politiknya baik dalam maupun luar negeri beliau pasti mengenakannya.
Tidak hanya di Indonesia saja kopyah atau peci dapat digunakan,tetapi Negara yang berbasis islam juga sebagian mengenakanya, dan baik seperti pemimpin-pemimpin Indonesia, pemimpin-pemimpin dari Negara-negara sahabat pun menggunakannya dalam berpolitik seperti PM Malaysia mahatir juga mengenakan peci dalam lawatan politiknya. Tidak hanya dalam acara formil saja kopyah dapat digunakan tetapi dalam acara non formil pun kopyah selalu menemani dan mendapat tempat tersendiri dalam masyarakat Indonesia. Jelas ini menjadi sebuah kebiasaan yang baik bagi sebuah bangsa untuk dapat dikenal didunia luar, peci atau kopyah sekarang bukan hanya sekedar penutup kepala supaya terik matahari tidak mengenai kepala kita, dan bukan hanya sekedar sebagai bagian dalam beribadah saja, tetapi peci atau kopyah sudah menjadi system kebudayaan masyarakat Indonesia yang tidak dapat hilang begitu saja dalam setiap individu di Indonesia ataupun di Negara-negara lain.
Hampir disetiap kesempatan kopyah dapat menjadi icon Negara ini, dan banyak yang dapat dikaji dari Negara Indonesia ini,keragaman wilayah daerah,keragaman masyarakatnya, yang pastinya memiliki system social dan system budaya yang berbeda-beda, tetapi dari perbedaan itu masih ada keterkaitan diantara keduanya. Keragaman tersebut menjadi materi atau obyek kajian yang tidak aka ada habisnya untuk dikupas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar